JAKARTA (voa-islam.com) – Pemerintah akhirnya menetapkan 1 Ramadan 1434 Hijriah jatuh pada Rabu 10 Juli 2013. Keputusan ini disampaikan Menteri Agama Suryadharma Ali setelah menggelar sidang Isbat di gedung Kementerian Agama, Jakarta, Selasa malam 8 Juli 2013.
“Dengan mengucap Bismillahirohmanirohim, kami tetapkan bahwa 1 Ramadan 1434 Hijriah bertepatan dengan hari Rabu 10 Juli 2013,” ucap Menteri Agama Suryadharma Ali.
Seperti diprediksi sebelumnya oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin, meskipun sejumlah saksi telah melihat hilal di Cakung dan para saksi tersebut telah disumpah, tetap saja diabaikan.
Nanti kalau ada yang mengaku menyaksikan ada hilal tidak akan diterima, dulu juga begitu…
“Nanti kalau ada yang mengaku menyaksikan ada hilal tidak akan diterima, dulu juga begitu, ada dua orang menyaksikan hilal tidak diterima juga,” kata Din Syamsudin saat menggelar jumpa pers di gedung PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/7/2013).
Untuk diketahui, berdasarkan rukyat yang dilakukan di Cakung, hilal sudah terlihat. Saksi-saksi diantaranya H.M. Labib, S.Pdi (30 th), ustadz Nabil M (27 Th) serta ustadz Afriyano (35.Th) pada jam 17.52 WIB selama 1 menit 30 detik dengan tinggi Hilal 2,55 derajat pada posisi kiri atas matahari dan telah diambil sumpah oleh Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur, Drs. Amril L Mawardi, SH, MA. [Widad/dbs]
FAstabihul khairat
- Miskin iman, Miskin Ilmu, Miskin harta - 27/02/2019
- KEKUATAN BADAN, CIRI KHAS MUKMIN YANG ALLAH CINTAI - 25/02/2019
- Sebab Tidak Mendapat Manfaat Ilmu - 08/12/2018
Seharusnya ketika ada orang yg disumpah sudah melihat hilal apalagi ada beberapa orang seharusnya sudah bisa ditetapkan, itulah indonesia
Sebaiknya memang perlu adanya ketegasan sanksi dan juga sumpah dari pada saksi pada saat hilal sudah terlihat
Seharusnya jika memang sudah bersaksi pihak pemerintah mulai ikut dalam pengechekkan juga. Agar tidak terjadi kesalahan yang membuat semua orang jmulai risau dan bingung. Padahal jika di tekuni denngan baik insyaaAllah