Mengenal Dracula; Ketika kita mendengar nama dracula, pikiran akan mengilustrasikan sosok hantu Eropa/Barat dengan pakaian serba nyentrik rapi ber jas hitam dan keluar pada malam hari saja karena sosok hantu ini diceritakan takut akan sinar matahari secara langsung.
Dracula juga digambarkan sebagai sosok hantu yang sadis, suka minum darah dan membunuh mangsanya dengan cara menggigit bagian leher manusia. Dari ilustrasi tersebut sudah barang tentu dracula memiliki taring yang panjang selalu menyertainya untuk mencari mangsa di malam hari. Namun ada satu kelemahan dracula versi Barat ini, yakni dia takut akan bawang putih dan salib.
Tahukah anda siapakah sebenarnya sosok dracula yang digambarkan dengan serba sadis dan menakutkan ini? Ada fakta apa saja sebenarnya tentang sosok dracula? Apakah benar dracula peminum darah dan hanya keluar pada malam hari? Benarkah dracula takut dengan bawang putih dan salib?
Tahukah anda bahwa sosok dracula yang sebenarnya pernah menjadi salah satu pemimpin pasukan muslim pada masa kekhalifahan Utsmani, namun kemudian dia berkhianat?
Buku karya Hyphatia Cneajna yang berjudul “Dracula, Pembantai Umat Islam dalam Perang Salib” dengan terang memberikan pengetahuan kepada kita tentang siapa sosok sebenarnya dracula ini. Dracula yang sebenarnya adalah manusia yang pernah hidup bukan tokoh fiksi, simbol pertarungan ideologi yang tak pernah padam antara Islam dengan Barat.
Vlad Tsepes III (1431-1475) atau yang lebih populer dikenal dengan nama dracula merupakan anak ke – 2 dari Vlad II alias Basarab dan Cneajna, seorang putri dari Moldavia. Pada saat ia lahir, ayahnya diangkat menjadi gubernur militer di Transylvania oleh raja Hongaria, Sigismund. Ayah Vlad III, Basarab kemanapun ia pergi selalu menggunakan lencana bergambar naga. Dalam bahasa Rumania, dracul artinya naga. Sementara akhiran “ulea” berarti “anak dari”. Maka Vlad III (Dracula) adan dari Vlad Dracul (Vlad II). Basarab pada masa perang dengan Khalifah Ustmani justeru bersikap netral, sehingga dia diusir dari Wallachia oleh Sigismund. Sebagai bentuk kesetiannya dengan Khalifah Utsmani, ia mengirimkan dua anaknya yakni Dracula yang masih berusia 11 tahun dan adiknya yang bernama Radu untuk bersekolah ke Turki, Pusat pemerintahan Daulah Utsmani pada waktu itu.
Selama di Turki, Dracula dididik secara Islam. Dia bersama dengan adiknya masuk agama Islam, belajar di madrasah dan juga berlatih ketrampilan berperang. Namun kakak beradik ini setelah dewasa memiliki pribadi yang bertolak belakang. Radu menjadi seorang Muslim yang taat sementara Dracula menjadi sosok pembangkang dan kejam. Meski demikian, Dracula menunjukkan kemajuan yang pesat dalam hal ilmu militernya. Hal ini yang menjadi perhatian Khalifah Sultan Muhammad al – Fatih kepincut, dan menikahkannya dengan salah satu kerabat Sultan dengan harapan di kemudian hari dia akan mampu menjadi seorang Panglima Perang.
Setelah Dewasa Dracula diperintah oleh Sultan Muhammad al – Fatih untuk membebaskan Wallachia dari cengkeraman tentara salib. Pertempuran dimenangkan oleh Dracula dan dia menduduki Wallachia selama 2 bulan, sebelum pada akhirnya dia mampu dikalahkan lagi oleh pasukan salib. Selama dikejar oleh pasukan salib, Dracula melarikan diri ke Moldavia. Namun kemudian Dracula berkhianat dan justeru memerangi pasukan Muslim Utsmani. Pada masa pemerintahannya di Wallachia, dia bertindak sangat kejam dengan membunuh siapa saja yang tidak dia sukai. Bangsawan, tuan tanah, petani dan pengemis yang tidak mau nurut dengan keinginannya makan akan disiksa dengan sanat kejam.
Sejarawan memperkirakan korban dari kekejaman Dracula antara 100.000 – 500.000 orang. Dia tidak pandang bulu, bila Dracula berkehendak tak ada satupun yang bisa lari dari siksaannya.
Dia adalah sosok yang menciptakan model – model penyiksaan paling kejam di dunia. Korban – korbannya disiksa diantaranya dengan cara berikut, :
Pertama; Penyulaan
Tubuh korban ditusuk dengan kayu yang lancip melalui bagian bawah hingga tembus ke perut atau kepala. Kekejaman cara ini bukan hanya kepada pria, wanita dan balita pun berlaku untuk siksaan ini.
Kedua; Pemotongan Organ Vital atau merusak organ seksual
Korban diikat di atas meja dengan kuat dalam keadaan telanjang kemudian dikerat dan dikuliti
Ketiga; Merebus korban hidup – hidup
Sebuah bejana besar diletakkan di alun – alun, kemudian bejana tersebut diisi air dan dinyalakan api di bawahnya. Kemudian korban dimasukan ke dalam air mendidih ketika masih hidup
Keempat; Menguliti kepala dan bagian tubuh lainnya
Korban akan dikuliti dengan pisau yang tajam, mulai dari wajah kemudian kulit korban dikuliti sampai semua kulit kepala terkelupas
Tindakan kejam Dracula terhadap umat Islam membuat murka Sultan Muhammad al –Fatih sehingga dia menyerukan jihad kepada Dracula. Radu, adik kandung Dracula ditunjuk oleh Sultan Muhammad al – Fatih sebagai panglima perang. Ia membawa pasukan sebanyak 60.000 ditambah lagi pasukan 30.000 sehingga totalnya mencapai 90.000 pasukan. Sementara pasukan tentara Dracula hanya mencapai 30.000 saja.
Pada serangan tengah malam pasukan Dracula yang berkekuatan 10.000 berhasil mendesak pasukan Khilafah, namun dapat dipukul mundur pada saat fajar tiba. Mungkin dari peristiwa tersebut banyak mitos beredar tentang Dracula takut pada sinar matahari, karena dia dikalahkan oleh tentara muslim pada saat fajar tiba.
Akhir cerita pasukan Dracula berhasil dikalahkan dan ia sendiri melarikan diri ke benteng Poenari. Ia kemudian dikepung oleh tentara muslim dan berhasil dikalahkan.(pnc)
Tinggalkan komentar