“Angkringan” begitulah benak saya saat itu. Capek dan lapar menyerang. Kebetulan lama tidak duduk-duduk menikmati senja. Dan angkringan kadang memberi kisah2 inspiratif bagi saya.
Begitu duduk ku buka bungkus nasi kucing. Penjual menawarkan sambal sambil menyapaku. Betul juga, selalu ada dialog yang menarik. Cerita kali ini tentang “kenakalan” beliau sehingga sekolahnya amburadul. SMA berhenti di kelas 2. Orang tuanya tidak henti-henti nya menasehati. Tapi tidak di gubris
“Menyesal saya mas, sekarang saya harus hidup seperti ini. Padahal saudara2 saya jadi orang sukses. Hanya saya yg hidup sperti ini”
Begitu cerita beliau.
Teringat satu surat dlm Al Quran, yaitu surat Al Ghasiyah. Surat itu diawali dengan pertanyaan retoris,
“Apakah belum datang kepada mu….”.
Begitulah kira-kira kondisi kita. Sebenarnya kita selalu dinasehati tentang kebaikan. Ceramah-ceramah, kajian-kajian, dan sebagainya.
Bahkan berkali-kali Allah menunjukkan kekuasaan Nya kepada kita dengan berbagai kejadian. Namun kita tidak pernah menganggapnya.
Dan di akhirat besok kita akan menyesal. Sehingga Allah membuat pertanyaan tersebut.
Hadànallahu wa iyyakum, billahi fí sabilil haq, fastabiqul khairat.
- Pendidikan Islam Sebagai Solusi Keumatan - 14/11/2014
- Taubat dan Istighfar, Pintu Pembuka Rezeki - 28/10/2014
- Saling Memaafkan - 09/08/2014
Tinggalkan komentar