Dalam hal ini banyak umat islam yang terjebak, mereka meyakini apa yang dilakukan pimpinan mereka adalah kebenaran padahal kebenaran hanyalah pada islam bukanlah pada diri pimpinan, tetapi islam memandang kebenaran adalah sesuai tidak antara perbuatan yang dilakukan semua insan dengan Al-Qur’an ( perintah Allah) da apa yang dilakaukan oleh nabi Allah Muhammad SAW. dalam kehidupan kita seharai-hari banmyak amalan amalan yang tidak sesuai derngan perintah Allah tapi mereka menganggap apa yang dilakukan pimpinan mereka adalah mutlak yang dilakukan para wali dan disisnalah kebanyakan umata islam terjebak pada taklit .
Kesempurnaan Islam adalah kesempurnaan yang meliputi segala aspek, untuk tujuan kebahagiaan masa depan yang abadi dan tanpa batas. Yaitu kebahagiaan tidak saja di dunia, tetapi di akhirat juga. Karena itu mengapa orang masih ragu terhadap kebenaran dan kesempurnaan Islam? Mengapa orang masih mencari alternatif dan solusi-solusi lain?. Islam sudah cukup, tidak perlu penambahan atau pengurangan untuk melaksanakan ajaran-ajaran Islam. Kebenaran dan kesempurnaan Islam ini juga telah diakui oleh pemeluk agama lain selain Islam.
Hanya saja banyak di antara mereka sendiri yang menolak, seperti disebutkan oleh Allah dalam Al-Qur’an:
“Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, padahal diri mereka mengakui kebenarannya, lantaran kedzaliman dan kecongkakan.” (An-Naml: 14).
Dari uraian di atas, seluruh ummat Islam harus merenung ulang mengapa ia harus beragama Islam?. Bagaimana agar ia berada dalam lingkungan kebenaran?. Seorang pembaharu abad XII Hijriah, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab memberikan konsep renungan kepada kita sebagai berikut:
Pertama; Seorang muslim harus merenung dan memahami bahwa ia diciptakan, diberi rizki dan tidak dibiarkan . Itulah sebabnya Allah mengutus rasulNya ketengah-tengah manusia. Tidak lain untuk membimbing mereka. Artinya ia, hidup dan ada di muka bumi karena diciptakan Allah, ia diberi berbagai fasilllitas, rizki yang lengkap, mulai dari kebutuhan oksigen untuk bernafas sampai rumah sebagai tempat berteduh dan lain-lainnya sampai hal-hal yang di luar kesadaran manusia. Semua itu bukan untuk hal yang sia-sia. Di dalam Al-Qur’an Allah menerangkan:
“Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya Kami mencipta-kan kamu secara main-main saja, dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami?. Maka Maha Tinggi Allah, Raja yang sebenarnya; tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Dia.” (Al-Mukminuun: 115-116).
Karena manusia tidak seperti binatang, yaitu tidak dibiarkan bebas sia-sia, tidak diabaikan dan tanpa aturan, maka Allah menghendaki aturan untuk manusia. Tentu hanya Allah yang mengetahui aturan paling tepat dan membawa maslahat buat manusia, sebab Dia-lah pencipta manusia dan segenap makhluk lainnya.
Aturan itu adalah yang dibawa oleh Muhammad Rasul yang diutusNya untuk kepentingan ini. Aturan itu adalah aturan yang menata kehidupan manusia agar selamat di dunia dan di akhirat kelak. Konsekwensinya, siapa yang taat kepada rasul-Nya, maka ia akan selamat dan masuk Surga. Sebuah kesuksesan masa depan yang gemilang, yang didambakan oleh setiap insan yang berakal sehat maha benar Allah dengan segala Firmanya.
Fastabihul khairat.
- Miskin iman, Miskin Ilmu, Miskin harta - 27/02/2019
- KEKUATAN BADAN, CIRI KHAS MUKMIN YANG ALLAH CINTAI - 25/02/2019
- Sebab Tidak Mendapat Manfaat Ilmu - 08/12/2018
Tinggalkan komentar