Hari raya Idul Fitri adalah salah satu syiar dalam agama Islam. Karenanya, sudah sepatutnya
seorang muslim menyambutnya dengan kegembiraan dan mengagungkannya. Allah SWT
berfirman dalam Al-Qur’an : “ dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar (agama) Allah, Maka
Sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati “ (QS Al-Haj 32)
Rasulullah SAW dalam haditsnya banyak menunjukkan esensi hari raya Idul Fitri sebagai sebuah
syiar yang harus disemarakkan. Salah satu wanita shahabat, Athiyyah ra berkata : Kami
diperintahkan supaya keluar pada hari raya, sehingga kami mengeluarkan gadis-gadis perawan
dari pingitannya dan mengeluarkan wanita-wanita haid. Mereka berada di belakang orang
banyak, ikut bertakbir dan berdoa bersama yang lainnya karena mengharap berkah dan
kesucian hari tersebut (HR Bukhori & Muslim ). Riwayat di atas menunjukkan dengan jelas
bagaimana gambaran syiar Idul Fitri yang harus disemarakkan dengan optimal, diikuti dan
dirayakan oleh segenap kaum muslimin.
Indonesia kaya akan tradisi menyambut lebaran. Dari mulai tradisi mudik, pakaian baru, hingga
aneka hidangan di hari raya akan sangat menyibukkan waktu kita menjelang hari raya.Tentu saja
semua itu akan tetap berharga dalam pandangan Islam, jika kita meniatkannya untuk
meningkatkan syiar hari raya, bukan sekedar menjaga tradisi apalagi sarana bermewahmewahan
dan unjuk diri. Adalah penting sekali untuk meluruskan niat di saat-saat seperti ini.
Akan sangat berbeda antara mereka yang mudik sekedar menjaga tradisi, dengan mereka yang
memahami dan menghayati silaturahmi sebagai salah satu amalan terbaik dalam agama ini.
Berbeda pula mereka yang membeli pakaian baru agar dipuji-puji, dengan mereka yang
meniatkan mengikuti anjuran Rasulullah SAW untuk memakai yang terbaik di hari fitri.
Sesungguhnya setiap amal bergantung pada niatnya. Hari-hari ini kita akan banyak diuji masalah
niat dan keikhlasan.
Akhirnya, semoga Allah SWT memberikan kekuatan pada kita untuk mampu menutup
Ramadhan tahun ini dengan ihsan, serta menyambut dan mengisi Idul Fitri dengan kegembiran
yang bernilai di sisi Allah SWT. Sebuah kegembiraan yang dijanjikan oleh Rasulullah SAW : ” Bagi
orang yang berpuasa ada dua kegembiraan, kegembiraan ketika berbuka ( buka puasa dan saat
Idul Fitri) dan kegembiraan saat bertemu Tuhan mereka ” ( HR Bukhori &; Muslim). Wallahu
a’lam bisshowab.
Fastabihul Khairat
- Miskin iman, Miskin Ilmu, Miskin harta - 27/02/2019
- KEKUATAN BADAN, CIRI KHAS MUKMIN YANG ALLAH CINTAI - 25/02/2019
- Sebab Tidak Mendapat Manfaat Ilmu - 08/12/2018
Tinggalkan komentar