Apabila hati manusia telah mati / menjadi keras, apabila hati manusia telah menjadi padam & tdk bersinar lagi / apabila ia telah tumpas dalam pertarungannya menghadapi syaitan maka terbukalah pintu-pintu masuk segala kejahatan terutama ke dalam dirinya, karena syaitan itu meresap ke dalam diri anak Adam sebagaimana pengaliran di dalam tubuhnya.
Sebenarnya apabila benteng pertahanan & kekuatan manusia telah runtuh maka syaitan akan kembali menjadi teman karibnya sebagaimana Allah Berfirman:
“Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa kepada Allah”. (Al-Mujadalah:19)
Inilah kandungan maksud yg dibayangkan oleh Al-Quran Al-Karim yg menyatakan: Kisah ini di sebut oleh at-Tajas-Subki dalam “At-Tabaqat”. Lihat Tafsir Ibn. Kathir; surah al-Hijr: 75.
“Iblis berkata: Oleh karena Engkau (wahai Tuhan) menyebabkan daku tersesat (maka) demi sesungguhnya aku akan mengambil tempat menghalangi mereka (dari menjalani) jalanMu yg lurus; Kemudian aku datangi mereka, dari hadapan mereka serta dari belakang mereka, & dari kanan mereka serta dari kiri mereka & Engkau tdk akan dapati kebanyakan mereka bersyukur. 2(Al-A’raf:16-17)
Sebenarnya selain dari penyakit di atas terdapat satu penyakit lain yg paling berbahaya iaitu penyakit was-was, syaitan menyebabkan mereka merasa was-was dalam setiap urusan hidup mereka dg tujuan memnyimpangkan mereka dari jalan Allah. Dalam hal ini Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya syaitan itu menghasut anak Adam dg berbagai cara. Lalu (pertamanya) ia menghasut melalui jalan agama Islam itu sendiri dg berkata: Apakah kamu menganut Islam & meninggalkan agamamu & agama nenek moyangmu? Anak Adam enggan mengikutinya & tetap berpegang dg Islam. Kemudian dia menghasut pula di jalan hijrah, lalau dia berkata: Adakah anda ingin berhijrah meninggalkan tanah air & kampung halaman? Lalu anak Adam mengingkarinya & tetap berhijrah. Kemudian syaitan menghasut pula di jalan jihad dg berkata: “Adakah engkau ingin sedangkan jihad itu membinasakan jiwa & harta benda engkau, kemudian engkau berperang lalu engkau dibunuh, kemudian isteri engkau dikahwini orang & harta kekayaan engkau dibahagi-bahagikan. Lalu anak Adam tetap mengingkari syaitan & terus berjihad. Kemudian Rasulullah saw bersabda: Maka Barangsiapa yg bersikapdemikian kemudian ia mati maka adalah hak Allah SWT memasukkannya ke dalam syurga”. 2 (An-Nasa’i)
Alangkah baiknya jikalau anda dapat menatap kisah antara syaitan & seorang Rahib Bani Israil dalam tafsir ayat Surah Al-Hasyr 59: Ayat 16.
“Bujukan orang-orang munafik itu) samalah dg (pujukan) syaitan ketika dia berkata kepada manusia: Kufurlah kamu. Maka tatkala manusia itu telah kafir dia berkata: “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah Tuhan semesta alam”.
- Sunnah-Sunnah Terkait Shalat Jum’at - 05/06/2015
- Kewajiban Mengingkari Thoghut dan Kewajiban Beriman Kepada Allah - 27/02/2014
- Mujahadatun Nafs - 23/02/2014
Tinggalkan komentar