Tantangan Menegakan Perintah Allah

Dari awal islam sudah dianggap aneh selalu menyingkirkan hal-yang berhubungan dengan pengabdian terhadap benda-benda, terhadap tempat -tempat yang berbau mistis dan menghilangkan penyembahan terhadap benda-benda ciptaan manusia itu sendiri. Seringkali orang- munafik menghembuskan berita bahwa tidak perduli dengan apa yang diwariskan nenek moyang, padahal kalau ditanya nenek moyang pastilah nenek moyang manusia adalah Nabi Adam as bukan seperti teori yang mengatakan bahwa manusia adalah hasil dari evolusi kera, padahal Alllahtelah menciptakan manusia dalam sebai-baik makhluk dan bukan hasil dari evolusi hewa.

Nabi adam mengajak anak-anaknya menyembah kepada Allah tapi kenapa setiap disampaikan seperti itu mereka mengingkarinya. Dan terus nabi Ibrahim seorang manusia yang mengenal dan mencari Robnya dengan logika Diakala dia melihat bulan ia mengatakan ini tuhan saya dan begitu melihat bulan dikalahkan matahari berliau mengatakan ini tuhan saya yang lebih besar dan terang dan dikala matahari di telan malam Ibrahim mengatakan ti dak mungkin tuhan bisa dikalahkan ber arti Robbku adalah yag menciptakan alam semesta seisinya. Dari nabi ibrahim menunjukan bahwasanya kita harus menjadi orang yang bisa membaca dan mengerti karena sesungguhnya orang yang melihat ayat-ayat Allah bertambahlah imanya

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. ( QS. Al-Imran ayat 190-191)

Dan dikala Nabi Ibrahim mengingatkan raja Namrud dan masyarakatnya juga dengan akal, dia masuk ke tempat ibada dia hancurkan berhala-berhala disisakan satu berhala yang besar dan dikalungkan kampak kepada berhala tersebut. Dan kerika orang musrik melihat berhala-berhala hancur mereka memastikan ibrahimlah pelakunya, dan ketika nabi Ibrahim di tangkap sebelum dibakar terjadilah percakapan Namrud dengan Ibrahim , kamu yang menghancur kan patung-patung dan tuhan-tuhan kami , tanya Namrud nabi ibrahim menjawab “ coba kalian tanya kepada berhala yang masih utuh dan besar yang membawa senjata tersebut , orang orang musrik malah menertawakan ibrahim kamu gila ya” dia itu patung dari batu mana bisa dia menjawab dan disanggah Ibrahim “sudah tahu dia dari batu dna sudah tahu dia tak menjawab kenapa kalian sembah dan klalian angkat menjadi tuhan, diberi peringatan tersebut bukanya sadar malah mereka membakar ibrahim. Begitulah, memang Allah telah mengunci hati orang-orang munafik seperti dalam Firman Allah

Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.

Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar). (QS. Al Baqarah Ayat 17-18)

Begitu besar hambatan bagi orang yang berda’wah tapi apakah akan berhenti berdakwah hanya karena cobaan datang dari penguasa, masyarakat dan kerabat padahal Allah telah menjajikan bagi orang Muslim.

Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: “Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.” Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya. QS. Al-baqarah ayat 25

Marilah kita beriman kepada Allah kapan saja dimana saja sampai ajal menjemput kita untuk menempati surganya Allah yang semua orang beriman kekal didalamnya.

Fastabihul Khairat

Sumber Gambar: http://www.flickr.com/photos/mvvermeulen/93088666